Biodata

Batu nisan tertua yang masih ada di Amerika Serikat merupakan simbol kekayaan yang mewah — sebuah lempengan batu kapur hitam dengan ukiran rumit yang awalnya ditempatkan di lantai gereja kedua di Jamestown, Virginia, pemukiman permanen pertama Inggris di Amerika Utara.

Dikenal sebagai “Batu Nisan Kesatria” karena ukiran ksatria dan perisai di permukaannya, penanda misterius ini telah berada di gereja sejak tahun 1627. Namun, selama bertahun-tahun, hanya sedikit informasi yang diketahui tentangnya. Sekarang, para peneliti telah menemukan petunjuk baru tentang asal-usul batu nisan ini, yang memberikan gambaran lebih lengkap tentang sosok terkemuka yang kemungkinan besar dimilikinya.

Dengan memeriksa mikrofosil — fosil berukuran kecil sebesar kuku — di dalam batu kapur, para peneliti menemukan bahwa organisme kuno yang terawetkan dalam batu tersebut berasal dari Eropa, berdasarkan studi yang diterbitkan pada 4 September di International Journal of Historical Archaeology. Bukti sejarah kemudian mengarahkan para peneliti ke bisnis ekspor batu nisan Belgia yang sedang berkembang pada masa itu, di mana mereka menduga batu nisan ini pertama kali dibuat.

“Batu-batu ini sangat berat, dan bagian termahal bukanlah batu itu sendiri, melainkan biaya pengirimannya. … Menurut saya, ini mengejutkan, bahwa ada seseorang yang cukup kaya untuk memamerkan kekayaan mereka dan mengabadikan diri dengan cara yang sangat mahal seperti ini,” ujar Marcus Key, penulis utama studi dan ahli geosains serta Profesor Filsafat Alam Joseph Priestley di Dickinson College, Pennsylvania.

Batu berat ini dikirim dari Belgia ke London untuk diukir sebelum akhirnya diangkut melintasi Samudra Atlantik ke Jamestown, perjalanan yang kemungkinan memakan waktu satu tahun, menurut Key.